Sabtu, 26 Desember 2015

Gua dan Sang kyai HJ.MUAMAR pengasuh PONPES NURULHUDA

Disalah satupesantrendi DANAWARI , santri-santri dilarang keras.merokok. Dan sang Kiai HJ.MUAMAR(tidak ada ZA y) pengasuh pondok pesantren itu tidak segan-segan memberikan takzir(hukuman) berat pada santri yang ketahuan melanggar aturan merokok dipesantren itu.Namun tentusaja ada santri nakal yang nekat melakukan pelanggaran.
Bahkan, sering beberapa santri yang tidak tahan ingin merokok mencari-cari kesempatan dimalam hari, ya'itu aku sendiri?ok sob namaku HILMAN HAFIZ SYAPUTRA biasa dipanggil HILMAN ganteng?ceritanya gini sob ini pengalaman nyata gua di ponpes NURUL HUDA DANAWARI pada saat gelap di sudut-sudut asrama atau di gang-gang kecilnya, atau di tempat jemuran pakaian atau dipekarangan sang Kiai. Bahkan ada juga yang tidak jijik merokok didalam WCsambil pura-pura sedang BAB.
Satu hari, saat malam telah larut?Malam itu gua dan  santri perokok ingin kembali melakukan aksi terlarangnya. Meski sudah agak mengantuk karena kelamaan menunggu waktu yang aman untuk merokok, gua  pun bergegas kekebun belimbing, di belakang salah satu gedung pesantren itu. Tak sengaja gua lihat ada teman yg sedang nyalain rokok'dan gua coba  mendekati seseorang teman itu  di kejauhan yang sedang menyalakan rokok. Suasana disekitar yang jauh dari lampu penerangan membuat tempat ini  memang agak gelap dan aman untuk merokok.
"Kang, minta rokoknya... sekalian dengan api-nya...sup." kata gua  sambil menyodorkan jari tengah dan telunjuk.
Dia langsung menyerahkan sebungkus rokok yang dipegangnya. Dan guapun langsung nyambar  tanpa memperhatikan teman gua itu langsung gua  buru-buru mengisap rokok.
"Alhamdulillah, asyik sup..." kata gua . Diteruskan dengan isapan kedua, sambil memejamkan mata seakan menghayati isapan rokok yg gua minta dari teman ini .waktu berjalan dan rokopun semangkin pendek kuisap lagi
Rokok semakin menyala, dan... dalam gelap dengan bantuan nyala rokok itu lama-lama kelamaan gua  mulai sadar dengan siapa gua  sebenarnya saat ini sedang merokok bareng. Namun gua  belum yakin betul dan diteruskan dengan isapan selanjutnya... Isapan yang dalam sehingga membuat rokok itu semakin menyala terang.Dan...
Ternyata... yang gua  mintai rokok adalah Kiai gua sendiri HJ.MUAMAR (sxlg ndak ada ZA nya y)
Bukan main, dan gua merasa  sangat kaget dan ketakutan.gua  langsung kabur, lari tunggang langgang tanpa sempat mengembalikan rokok yang dipinjamnya.
Sang Kiai pun marah besar sambil berteriak"teriak!!!hei...hei...!!! Dan gua tak menghiraukan teriakan itu karna gua ketakutan.Terakhir yang gua dengar teriakan dari pa.kyai HJ.MUAMAR itu kalau ndak salah dengar
"Hei rokok saya jangan dibawa, itu tinggal satu-satunya, Kang..."

Tidak ada komentar:

Posting Komentar